Bangkit Dari Keterpurukan


"Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau 
menganggap kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan 
bangkit kembali, maka Anda memiliki potensi menggunakan salah satu 
sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan."
~ Joseph Sugarman

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. 
Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-
orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa 
saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke 
sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam 
keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya 
menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau 
melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk 
kemalangan lainnya. 

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam 
bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita 
semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk 
introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita 
lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah 
dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan 
melaksanakan rencana dengan lebih baik. 

"Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you 
learn what doesn't work; and second, the failure gives you the 
opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita 
peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang 
tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi 
kita untuk mencoba pendekatan baru," kata Roger Van Oech. 

Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan 
hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan 
kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, 
Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, 
Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper 
Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami 
keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut 
justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan. 

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor 
pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil 
lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan 
kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul 
Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki 
gunung: 

1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan 
mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah 
dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan 
terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka 
inginkan. 

Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di 
dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari 
keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan 
jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, 
dan mental yang kuat. 

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama 
kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan 
kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai 
tujuan tertinggi. "Our greatest glory is not in never falling, but in 
rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita 
tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika 
gagal," cetus Confucius. 

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai 
kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat 
perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. 
Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil 
maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan 
semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus 
keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup 
keras. 

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh 
positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda 
alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada 
kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. 
Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu 
bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho] 

Sumber: Bangkit Dari Keterpurukan oleh Andrew Ho, motivator, 
pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller. 





Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.


Share |


Artikel Terkait:

Comments :

0 komentar to “Bangkit Dari Keterpurukan”


Posting Komentar