“Karakter bukanlah warisan. Dia dibangun hari demi hari dengan pikiran dan tindakan, teruslah berpikir dan bertindak.”
(Helen C. Douglas)
Serumpun bambu tumbuh di kebun seorang petani. Pagi itu sang petani datang dan melihat sebatang bambu yang lebih tinggi dari yang lainnya. Ia berkata pada bambu tersebut, “Bambu, saatnya telah tiba bagiku untuk memakaimu.”
“Oh, silakan Tuan. Saya bersedia Tuan pakai menjadi apa saja yang Tuan kehendaki.” Jawab sang Bambu.
“Tetapi agar Engkau dapat digunakan, saya harus menebangmu terlebih dahulu.”
“Apa? Menebangku? Bukankah diantara semua bambu disini sayalah yang paling tinggi dan terlihat paling indah jika ditiup angin?”
“Benar, tetapi kalau tidak menebangmu, aku tidak akan bisa memakaimu dengan maksimal.”
Setelah berpikir sejenak, Bambu itu berkata, “Baiklah Tuan, tebanglah aku.”
“Tetapi bukan hanya itu saja. Saya harus memotongmu dan daun-daunmu agar engkau dapat digunakan sesuai tujuanku.” Kata Petani itu.
“Belum cukupkah Tuan menebang saya sehingga harus memotong batang dan daun-daunku?”
“Kalau tidak begitu, aku tidak bisa menggunakanmu.”
“Baiklah kalau demikian.”
“Tetapi, masih ada satu lagi.” Ruas-ruasmu itu menghalangiku. Jadi aku harus mengeluarkan tulang-tulang yang ada di ruas-ruasmu.”
Sambil tertunduk si Bambu berkata, “Lakukanlah apa yang Tuan pandang baik.”
Petani yang empunya kebun itu pun menebang bambu tersebut, memotong cabang dan daunnya, serta mengeluarkan tulang-tulang dari dalam bambu tersebut. Kemudian, ia membawa si Bambu ke sebuah sumber air. Ia menjadikan bambu itu sebagai saluran untuk mengaliri tanah-tanah gersang yang ada di kebunnya. Akhirnya, pohon-pohon dan semua tanaman lainnya menjadi subur menghijau.
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “PEMBENTUKAN KARAKTER”
Posting Komentar