Seperti biasa sebelum ia terlelap tidur ba’da shalat Isya ia membuat tempe agar dapat di jual esok pagi nya di pasar. Agar adonan kacang kedelai sempurna menjadi tempe maka harus di diamkan semalam. Setelah setelah selesai membuat adonan dan memasukannya kedalam cetakan tempe si nenek beranjak tidur, seraya berharap. “ya Allah..sempurna kanlah adonan kacang kedelai yg ku buat menjadi tempe esok pagi nya,amiin” demikian ia berdoa penuh harap..tak lama kemudian ia pun lelap dalam tidur nya.
Seperti hari sebelum nya, menjelang pukul 4 pagi sang nenek terbangun tuk bersiap shalat malam, bermunajat pada Nya, bermohon ampunan, Rahmat dan hidayah Nya. Dan ia pun masih membiarkan adonan tempe tersebut tertutup rapi dan tidak membuka nya agar sempurna menjadi tempe. Setelah mendapatkan 7 rakaat dalam witir nya adzan shubuh pun berkumandang..”assholatu khoirum minannaum…” Kemudian ia lanjutkan tuk shalat shubuh, sungguh khusyu ia larut dalam shalat nya, sesekali terdengar isakan tangis dalam surah Al qur’an yg di baca nya, teringat kan dosa yg pernah di lakuakan dan sangat kecil ia di hadapan Nya. “Qul huwallahu ahad…Allahusshomad. Lam Yalid walam yuulad,walam yaqullahu kufuwan ahad…”Allahu Akbar…tubuh renta nya bergerak rukuk dgn susah payah..hingga akhir nya ia menyelesaikan shalat shubuh nya. Kemudian berdoa…”Ya Allahu Ya Rahman..hamba Mu penuh dengan dosa,ampunilah hamba dari segala kesalahan. Ya Allah..Yg Maha Kaya, berikanlah hamba Mu ini rizki yg cukup, hari ini hamba kan berjualan tempe di pasar,jadikanlah adonan tempe yg hamba buat menjadi tempe yang baik dan sempurna sehingga di buthkan banyak orang..Ya Allah ya Ghanniyu ya Hamid..dan jadikanlah hamba Mu ini orang yg pandai bersyukur atas rizki Mu,amiin. Demikian ia berdoa penuh khusyu…”
Setelah itu ia bersiap diri tuk berangkat ke pasar..tak lupa ia melihat adonan tempe nya…”bismillahirrahnirrahimm…!” ia membuka penutup adonan tempe tersebut…”Astaghfirullah…Ya Allah…!” sungguh terkejut ia begitu melihat adonan tempe nya baru setengah jadi…”Ya Allah ada apa gerangan ini,kenapa tempe ku tidak jadi sempurna?” Tanya nya dalam hati penuh gundah. .”ah,mungkin aq membuka terlalu cepat sehingga belum jadi sempurna”,gumam nya. “lebih baik aq bergegas berangkat ke pasar karena matahari sudah mulai naik,semoga saja dalam perjalana adonan tersebut mengembang dengan sempurna”,harap nya.
Akhir nya si nenek berangkat dg rasa cemas akan tempe nya…”bismillahitawakkaltu’alallah…” di tengah perjalann nya ia membuka kembali penutup tempe nya berharap adonan nya sdh berwujud tempe yg sempurna, dengan perlahan ia membuka nya…Masya Allah…! Ternyata masih belum jadi…”Ya Allah ada apa gerangan ini, sudah hampir pukul 6 tempe belum jadi juga, apa salah ku Ya Allah…”,jerit nya dalam hati dengan wajah cemas…”bagaimana ini, kalo tidak jadi tempe aq tidak dapat berjualan di pasar dan dagangan ku tidak laku, kalo tidak laku aq tidak bisa membeli beras agar dapat ku masak dan ku makan setiap hari?” sungguh cemas wajah nya…padahal sebentar lagi ia tiba di pasar…”ah mungkin doa ku kurang khusyu, sebaik nya aq berdoa kembali agar adonan ini menjadi tempe yg sempurna”, kemudian si nenek memejamkan matanya dan berdoa sebelum melangkah kembali..ia melantunkan ayat kursyi dan berdoa..”Ya Allah, tempe tidak jadi dengan sempurna ,ampunilah dosaku ya Allah..ku mohon pada Mu agar Engkau menjadikan adonan ini menjadi tempe sempurna agar laku ku jual dan ku belikan beras sbg kebutuhan ku sehari-hari,amiin”. Kemudian ia melanjutkan perjalanan nya ke pasar dan berniat membuka penutup tempe di pasar.
Tepat pukul 6.15 menit ia tiba di pasar..Di situ para pedagang tempe lainnya sudah siap dengan dagangannya…Setelah menyiapkan tempat ia berdagang ia membuka penutup tempe, mata nya di pejamkan dan hati nya di mantapkan penuh harap ,”semoga saja telah menjadi tempe yg sempurna, ia intip sedikit demi sedikit…dan…”Allahu Akbar…!” pekik nya…”Ya Allah…mengapa adonan tidak sempurna menjadi tempe..Ya Allah mengapa kau buat ini pada Hamba..apa salah hamba..bukankah hamba beroda dengan khusyu dan shalat subuh serta senantias berdzikir pada Mu..” hati nya mulai berkecamuk dan mempertanyakan kepada Allah..diri nya lemas…tak percaya..namun ia tetap memajang tempe setengah jadi nya..ia tak dapat berbuat apa-apa..padahal sudah banyak para pembeli di pasar tersebut..menunggu..dan menunggu..namun tempe setengah jadi pun tak terjual…ia melihat kiri-kanan teman2 seprofesi nya sudah setengah dagangan nya habis..sedangkan ia belum satupun laku.
Wajah nya lemah..”Ya Allah bila Engaku mentakdirkan aq tidak makan hari ini aq pasrah”, ucap nya menguatkan hati yg penuh tanya pada Allah mengapa tempe nya tidak jua di takdir kan jadi dg sempurna.
Hari sudah semakin siang..pasar sudah mulai baranjak sepi..tempe setengah jadi pun tak ada yg laku satu pun…sedangkan teman nya sudah mulai ada yg merapikan dagangannya..”Ya Allah, ternyata benar,Engkau tidak menginkan aq makan hari ini…!” hatinya terbersit berburuk sangka pada Allah…wajah sedih…di mata nya mengembang air mata yg terkumpul…kemudian,tanpa disadari..buliran demi buliran jatuh satu persatu dan makin deras…ia menangis dalam diam nya..mulut nya terkunci rapat..hati nya bergejolak…di tengah runtuh nya bendungan air mata nya..ada seorang ibu2 yg sedang tergopoh-gopoh..berpindah dari satu pedangang tempe ke pedagang tempelain nya,namun ia tidak membawa sekantong tempe pun..nampak nya ia tidak menemukan yang ia cari..hingga akhir nya sang si ibu tiba di depan si nenek..”nek,ada tempe..?” dengan wajah penuh harap..dengan lemas si nenek menjawab..”nenek tidak punya tempe yang jadi dengan baik nak..semua tempe nenek semua nya setengah jadi..ke sebelah saja nak..di sana masih ada 1-2 tempe yg belum terjual..”katanya sambil menunjuk dagangan rekan nya…”apa nek..?” tempe setengah jadi ada?”,“ Alhamdulillah…akhir nya ketemu juga…!” ucap si ibu gembira.. “sayabeli tempe setengah jadi nya nek..!” …aa..aa..apa nak.? Kmu mencari tempe setengah jadi?” ujar nenek tidak percaya…”iya nek..tempe setengah jadi, ada kan..?” “kalo ada banyak ,saya beli semua tempe setengah jadi nya?”,”..ada nak..nenek ada banyak..!” akhir nya dalam sekejap dagangan si nenek habis terjual..kini air mata si nenek tak berhenti mengalir deras..bahkan beberapa kali terdengar isak nya…”Ya..Allah,sungguh Engkau maha adil..hamba Mu ini sungguh tidak tidak tahu diri menyalahkan Engkau..”,”Ampunilah hamba Mu ini yg tidak berharap pada Mu dan Ikhlas dalam menjalani ujian Mu..”
Si nenek pulang, tak hentinya bibir nya mengucapkan dzikir pada Nya sebagi tanda syukur..subhanallah...walhamdulillah...Allahu Akbar...
pelajaran :
1. Janganlahberburuk sangka pada ALLAH
2. Allah yg memberikan rizki dan tugas kita tuk bermohon pada Nya
3. Kita meminta dengan cara kita dan Allah memberikan nya dengan cara ALLAH
4. Dekat kan diri pada Nya..niscaya Allah akan membuka pintu rizki Nya
5. Allah lebih mengetahui kebutuhan diri kita
6. Tetap berusaha dan bermunajat pada Nya sampai detik terakhir
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “Nenek Penjual Tempe”
Posting Komentar