Mungkin kita sering sekali mendengar istilah don't judge the book by it's cover, tapi bila kita ke toko buku atau majalah, yang membuat kita tertarik dan melihat isi buku adalah sampulnya. Ketertarikan terhadap sesuatu yang indah atau sesuatu yang sesuai dengan selera kita sudah menjadi hal yang sangat mendasar.Faktor "love at first sight" sangat penting dalam hal ini, sehingga pernyataan "judge the book by it's cover" merupakan hal yang paling cocok dalam dunia arsitektur.-- Erwin Hawawinata
Menjadi suatu pengalaman pribadi yang menarik bila kita mendapatkan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pribadi kita. Contohnya, kita biasanya menggunakan aksesori yang berhubungan dengan pribadi, entah kalung dengan simbol nama kita, gaya berdandan sesuai profesi atau karakter kita, bahkan beberapa orang bertato dengan gambar yang mengingatkan pada suatu kejadian atau sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pribadi mereka.
Sebagaimana layaknya seorang bocah yang senang akan cerita sebelum tidur bedtime story, hingga kini pun, kita senang sekali apabila mendengar cerita, baik itu yang berupa mitos, legenda, ataupun gosip. Ini yang saya maksud dengan "kemasan /cover". Perlu diingat, biasanya kita berhenti pada suatu toko karena kita melihat shop front dari toko tersebut yang menarik atau membuat kita tertarik untuk masuk dan mengetahui lebih dalam.
Sama halnya dalam dunia arsitektur/desain, membuat suatu judul atau tema untuk sesuatu yang menjadi ide desain akan membuat desain tersebut akan semakin berbobot dan selalu diingat orang.
Contohnya, mungkin kita cukup familiar dengan karya Frank Lloyd Wright dengan "Falling Water"-nya yang mendunia, Tom Wills Wright (WS Atkins) dengan bentuk layar perahu pada Burj Al Arab, I.M Pei dengan The Piramide di Louvre, Paris, dan masih banyak lagi karya arsitek yang akhirnya menjadi ikon dunia.
Bahkan dengan konsep yang "sangat sederhana", Tom Wright menjelaskan bahwa sesuatu yang simpel dan mudah dikenali, pada akhirnya akan menjadi suatu karya yang abadi.
" If you can draw a building with a few sweeps of the pen and everyone recognises not only the structure but also associates it with a place on earth, you have gone a long way towards creating something iconic" (Tom Wright ,2000)
Suatu pemikiran sederhana, tapi dikemas dengan apik dan matang, akan lebih berbobot dibandingkan dengan suatu kerumitan dan konsep yang berbelit-belit. Alam sudah banyak sekali menyediakan ide-ide yang tinggal kita olah.
Beberapa hasil karya besar berasal dari ide yang ada di alam. Contoh sederhana Sydney Opera House, yang diilhami oleh ombak di lautan. Akan menjadi menarik memerhatikan Sydney Opera House sambil membayangkan bentuk ombak yang menjadi dasar bentuk bangunan tersebut dibandingkan apabila kita tidak mengetahui sama sekali darimana bentuk itu berasal.
Patung "Pieta" karya Michel Angello di Saint Pieter's Basillica, Vatikan, Roma, akan menjadi patung Maria biasa apabila kita tidak mengetahui "kejadian-kejadian" sepanjang riwayat patung tersebut.
Masih banyak lagi dan menarik sekali untuk mengamati dan mempelajari karya-karya besar dan mendunia bila ditelusuri dari behind the story.
Kembali ke dunia arsitektur dan interior desain. Arsitektur dan interior ibarat telur dengan cangkangnya. Bila melihat telur, kita langsung terbayang lingkaran kuning yang dikelilingi lapisan putih.
Begitupun dengan arsitektur dan interior yang diharapkan memiliki kesinambungan desain dan bentuk, yang kemudian akan menciptakan feel dan mood sejak mata memandang bangunan tersebut.
Kesinambungan bentuk, gaya, dan warna menjadi dasar dari proses mendesain sehingga tercipta feeldan mood tadi. Feel menciptakan mood, dan mood terbentuk oleh feel.
Arsitektur adalah proses creating, di mana membutuhkan konsentrasi terhadap harmoni yang melibatkan pancaindra.
Faktor love at first sight sangat penting dalam hal ini sehingga pernyataan judge the book by it's covermerupakan hal yang paling cocok dalam dunia arsitektur.
Selamat berkarya!
Sumber : Properti.kompas.com/read/2010/08/28/09501953/.quot.Judge.the.Book.by.It.s.Cover.quot.
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “"Judge the Book by It's Cover"”
Posting Komentar