“Awas! Di balik kesuksesan bisnis Anda, iblis sedang mengintai dan memasang jerat. Waspadalah, jangan sampai Anda jatuh dalam tiga hal ini: Tahta, Harta, Wanita”
-Zig Ziglar
Suatu hari seorang pria bermimpi. Ia berada di garis akhir peperangan. Ada ribuan orang sedang bertempur melawan musuh. Tiba-tiba ia melihat dua buah becak berjalan melintas di tengah medan perang tersebut. Kedua becak itu membawa tumpukan besi rongsokan. “Aneh, masa di tempat seperti ini ada becak yang melintas,” kata si pria. Seorang teman yang ada di sampingnya berkata, “Becak itu membawa sisa pesawat tempur kita yang meledak karena tertembak rudal musuh.”
Seketika itu juga, bangunlah pria tersebut dari mimpinya. Karena tidak mengeri arti mimpi tersebut, ia bertanya pada seorang bijak. “Pesawat tempur itu sebenarnya adalah manusia yang diciptakan Tuhan dengan segala kemampuan, bakat, potensi, dan talenta. Tetapi, ada banyak manusia yang tidak hati-hati dan waspada dalam menjalani kehidupannya. Mereka menyepelekan tindakan-tindakan kecil yang penting, yang pada akhirnya menghancurkan hidup mereka sendiri. Mereka menyia-nyiakan waktu, menunda-nunda pekerjaan, hidup tanpa tujuan yang jelas, dan sebagainya. Akhirnya, mereka kehilangan nilai mereka sebagai manusia yang hebat dan luar biasa. Seperti pesawat tempur tadi yang berubah jadi besi rongsokan, yang kehilangan nilai kecanggihan dan kecepatannya. Nilainya berubah dari miliaran menjadi hanya ribuan saja.” Jelas orang bijak tersebut.
Kita pun bisa mengalami hal yang sama. Ingat dengan cerita Samson dan Delila? Awalnya Samson adalah orang yang kuat dan memiliki banyak kelebihan daripada orang lain pada umumnya. Tetapi, karena terpikat pada kecantikan seorang wanita, ia pun rela menceritakan letak kelemahannya. Samson, sang Pesawat Tempur yang gagah perkasa, membiarkan sebuah rudal menghantam hidupnya. Dan kita semua tahu bagaimana akhir hidupnya. Tragis! Karena itu, mari kita lebih jeli melihat kehidupan kita. Jangan biarkan hal-hal kecil yang kita anggap tidak berbahaya menjadi bagian dari keseharian kita. Seperti serigala yang lidahnya terkena mata pisau, tanpa sadar ia terus menjilati darahnya sendiri, dan lama kelamaan ia pun kehabisan darah. Kita pun demikian jika tidak cepat sadar akan kesalahan dan tindakan negatif yang kita lakukan. Saya teringat tentang kisah sebuah pohon yang ditebang pemiliknya. Sebuah ranting dan dahan yang terpisah dari batangnya tidak langsung mati kering. Daunnya masih hijau dan segar, masih terdapat air dari batangnya, tetapi pelan tapi pasti, pohon itu mati. Mungkin tindakan negatif dan kebiasaan buruj yang kita lakukan tidak berdampak langsung pada kita, tetapi pelan tapi pasti kita sedang berjalan menuju “kematian”. Jadi, tetaplah waspada!
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “WASPADALAH”
Posting Komentar