Tiga minggu yang lalu, Yuli bertemu dengan Pak Samsul. Beliau adalah
atasannya pada waktu Yuli masih bekerja di perusahaan sebelumnya.
Sebenarnya Yuli sudah pindah dari perusahaan tersebut sekitar empat
tahun lalu. Cukup lama sih. Tapi, dalam pertemuan tadi, mereka berdua
sama-sama gembira dan antusias. Masing-masing ingin menanyakan
perkembangan yang terjadi sejak Yuli keluar.
Akhirnya mereka menyempatkan diri untuk minum kopi bersama, sekedar
saling bertukar informasi. Pak Samsul gembira karena Yuli sekarang
sudah bisa disebut sukses dengan jabatan sebagai manajer pemasaran.
Dulu Yuli masih sebagai staf pemasaran. Sebaliknya, Yuli juga senang
karena Pak Samsul yang dulu marketing manager, kini menjabat sebagai
presiden direktur.
Pertemuan tersebut tidak lama, tapi cukup untuk saling bercerita,
bertukar kartu nama dan nomor handphone agar bisa tetap saling
berhubungan. Yuli sangat senang. Pak Samsul masih tetap sangat baik
dan sangat tenang. Kebaikan beliaulah yang dulu memotivasi Yuli untuk
terus belajar dan meningkatkan dirinya. Pak Samsul tidak pernah kasar
atau marah-marah penuh emosi, tapi selalu mengajak Yuli berbicara
empat mata dan memberikan teguran, nasehat atau petunjuk apabila Yuli
melakukan kesalahan.
Meskipun sebelum itu Yuli pernah bekerja di tempat lain, tapi
kebanyakan hanya sebentar. Sehingga praktis, bisa dikatakan, Pak
Samsul adalah atasannya yang pertama. Karena itu banyak tingkah laku
Yuli yang terinspirasi oleh sikap beliau. Pak Samsul tidak pernah mau
berhenti bekerja sebelum berhasil. Yuli kini juga begitu.
Yuli ingat satu hal yang pernah dikatakan oleh Pak Samsul dulu, yang
hingga kini masih hidup dalam hatinya dan memberikan banyak inspirasi
dan motivasi baginya. Suatu kali Yuli diminta membuat sebuah rencana
pemasaran. Saat itu Yuli dengan polos langsung bertanya:"Kapan harus
selesai pak?" Yuli ingin tahu kapan harus selesai karena dengan
demikian dia bisa mengatur waktunya. Tapi Yuli kaget mendengar
jawaban yang diberikan oleh Pak Samsul. Dengan serius tapi ramah,
beliau menjawab: "Kemarin".
"Hah??? Kemarin???, Kan bapak baru menyuruh saya mengerjakannya
sekarang?" kata Yuli tidak mengerti.
Kemudian Pak Samsul berkata:"Demikianlah dalam pemasaran. Semua
tindakan dalam marketing yang akan dilakukan hari ini, seharusnya
sudah selesai kemarin. Jadi apapun yang kita lakukan, selalu sudah
terlambat. Jadi, jangan tanya kapan harus selesai. Karena jawabannya
adalah, seharusnya sudah selesai kemarin."
Yuli menangkap maksud pak Samsul. Sejak itu dia tidak pernah bertanya
kapan harus menyelesaikan suatu tugas. Semua tugas selalu diusahakan
selesai secepatnya karena semua tugas selalu sudah terlambat.
Motivasi dan semangatnya dalam bekerja meningkat sangat tinggi.
Segala sesuatu harus selesai secepat mungkin. Sungguh pelajaran yang
sangat berharga baginya.
Setelah pertemuan dengan Pak Samsul, Yuli terinspirasi untuk langsung
mencoba menerapkan ilmu 'kemarin' tersebut ke semua timnya. Seluruh
product manager dan karyawan bagian marketing lainnya dikumpulkan dan
dia membagikan tentang ilmu'kemarin' tersebut. Semua orang bisa
merasakan semangat yang meningkat. Mereka harus lebih cepat dan lebih
optimal bekerja. Strategi Pemasaran harus selesai secepatnya karena
sekarang sudah terlambat. Seharusnya selesai kemarin! Sejak itu, wow,
semua orang langsung bekerja.
Tadi pagi atasannya, memujinya karena kecepatan kerjanya beserta tim
dalam mempersiapkan strategi pemasaran untuk 2007. Semua strategi
sudah selesai. Semua anak buahnya sanggup bekerja siang malam untuk
menyelesaikannya. Sejak Yuli menerapkan ilmu 'kemarin' ajaran pak
Samsul, ternyata mereka mampu bekerja lebih sungguh-sungguh dan lebih
cepat. Tiga minggu sebelum batas waktu yang ditentukan tiba, semua
sudah siap dengan kualitas terbaik. Sungguh prestasi yang gemilang.
Dalam meeting untuk presentasi di hadapan para direksi, semua orang
menunjukkan kematangan persiapan, analisa dan kreatifitas yang
menakjubkan. Mereka telah mengantisipasi perubahan konsumen atau
pasar, strategi pesaing, perkembangan pasar, perkembangan finansial
dan ekonomi, dan sebagainya. Lengkap sekali. Benar-benar mengagumkan.
Direksi memberikan pujian dan semua orang senang. Semua siap
menyambut tahun depan dengan strategi pemasaran yang gemilang.
Yuli puas. Dalam hatinya dia berterima kasih kepada Pak Samsul yang
dulu pernah mengajarkan ilmu itu. Sungguh berguna. Yuli semakin
terinspirasi. Bagaimana kalau dia menerapkan ilmu 'kemarin' untuk
semua masalah pribadinya juga? Misalnya, rencana untuk merapikan
rumah. Sekarang sudah tidak bisa ditundanya lagi karena seharusnya
telah selesai 'kemarin'.
Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada office girl yang sering
membelikan makanan selama semua orang bekerja siang malam tanpa
henti. Tak terasa ucapan itu tertunda karena kesibukan. Langsung
dicarinya office girl tersebut dan dia segera menyampaikan ucapan
terima kasihnya. Segala sesuatu dilakukan cepat karena seharusnya
sudah selesai'kemarin'. Do what you can do today! Do not wait until
tomorrow!
Sumber: Kemarin oleh Lisa Nuryanti, Director Expands Consulting &
Training Specialist
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “Kemarin”
Posting Komentar