"Change in all things is sweet. – Berubah dalam segala hal sangatlah
manis."
~ Aristotle (384-322 BC)
– Filsuf Yunani
Sebelum saya mengupas topik ini, terlebih dulu saya ingin
menceritakan tentang seekor katak yang terjatuh kedalam sebuah panci
besar berisi air yang sedang dipanaskan. Semula air tak terasa panas
dan ia sangat menikmati. Tetapi tanpa ia sadari lama kelamaan air itu
semakin panas. Lalu katak itupun mati dalam air mendidih. Lain cerita
jika katak itu langsung dilempar kedalam air panas. Mungkin ia akan
segera melompat keluar.
Kisah tersebut menggambarkan betapa penting bersikap sensitif
terhadap perubahan. "Become a student of change. It is the only thing
that will remain constant. – Menjadi pelajar perubahan merupakan satu
hal yang abadi," kata Anthony J. D'Angelo, penulis The College Blue
Book. Bila kita sudah berhasil mencapai target, bukan berarti kita
bisa tidur lagi tetapi kita harus terus belajar supaya lebih peka dan
selalu siap berubah.
Contoh dalam realitas dunia bisnis, dulu Motorola merajai pasar
handphone di dunia. Tetapi posisi Motorola terus merosot karena tidak
peka terhadap perubahan permintaan pasar. Berbeda dengan Nokia dan
Ericson yang kini sukses mengusai pasar telepon selular karena selalu
menciptakan produk unggulan terbaru dan masing-masing memiliki
keunikan tersediri.
Contoh lain adalah IBM yang dulu pernah menguasai pasar komputer di
dunia. Tetapi karena produk tersebut kurang mengerti permintaan
pasar, maka posisinya berangsur tergeser. Posisi tersebut kini
dikuasai inovasi dan kreasi Apple dan Microsoft. Sebenarnya masih
banyak contoh lain yang menggambarkan pasang surut di dunia bisnis
karena sangat dipengaruhi oleh inovasi dan kreativitas sejalan dengan
perubahan dan keinginan pasar itu sendiri.
Dengan kata lain, kepekaan terhadap perubahan memungkinkan kita terus
berkembang dan berhasil. Sebagaimana Mark Victor Hansen
mengatakan, "You must be on top of change or change will be on top of
you. – Anda harus berada diatas perubahan, atau perubahan itu
menggilas Anda." Tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
untuk memanajemen perubahan yang senantiasa kita upayakan supaya
berdampak positif atau tidak menciptakan tekanan negatif terhadap
kehidupan kita.
Tips pertama memanajemen perubahan adalah mengenali diri sendiri,
keadaan di sekitar dan tujuan yang ingin kita capai. Cara tersebut
memudahkan kita mendapatkan ide cemerlang untuk menciptakan sesuatu
yang berbeda. Selanjutnya ide-ide tersebut akan sangat membantu
kesiapan kita dalam melangkah dan bahkan mencintai perubahan itu
sendiri.
Sebagai gambaran misalnya saya terjebak pusaran arus sungai yang
sangat kuat dan pasti menenggelamkan saya. Jika saya bertahan diatas
permukaan dengan segala kekuatan yang saya miliki tentu saya tidak
akan bertahan lama hidup, maksimal mungkin hanya 1-2 menit. Tetapi
kemungkinan saya masih bisa selamat jika saya pergunakan seluruh
kekuatan yang saya miliki untuk mengikuti pusaran air sampai suatu
ketika arus tersebut membawa saya ke permukaan.
Contoh ketika terjadi krisis multi dimensi sejak tahun 1997, waktu
itu semua dunia usaha terpuruk khususnya yang bermodal besar. Kita
pasti hanya mampu bertahan sebentar jika menantang arus perubahan
akibat krisis multi dimensi tersebut. Tetapi bila kita cukup memahami
dan mengikuti kemana arus perubahan itu, memahami tujuan yang ingin
kita capai yaitu keberhasilan dan segala sesuatu yang sangat
dibutuhkan pasar, tentu akan muncul ide cemerlang untuk sebuah
peluang prospektif. Artinya dengan memanfaatkan arus perubahan dan
kondisi yang terbentuk akibat perubahan itu mungkin kita lebih mampu
bertahan dan sampai ke tujuan.
Tip kedua adalah memandang positif setiap kesempatan dan kemungkinan
baru. Hal itu bermanfaat bagi kita supaya lebih menghargai waktu yang
sedang kita miliki. Langkah tersebut seringkali juga bermanfaat bagi
kita lebih memahami pelajaran dan hubungan baru supaya kehidupan kita
menjadi lebih stabil, sehat, kaya, dan bahagia.
Tip ketiga dalam memanajemen perubahan adalah memperkuat dasar-dasar
personal. Artinya melakukan aktifitas yang dapat kembali memfokuskan
diri terhadap target. Misalnya saya pribadi meluangkan waktu untuk
belajar, bermeditasi atau beribadah, dan berolah raga, karena
aktifitas tersebut memperkuat komitmen saya untuk selalu menjadi
lebih baik. Berdasarkan penelitian juga disebutkan bahwa orang-orang
yang senang berlatih memiliki mental lebih baik untuk berkreasi dan
meraih kesuksesan.
Tip ke 4 adalah meluangkan waktu untuk mengoreksi langkah-langkah
yang sudah kita tempuh. Bila kita bertumbuh itu sangat memungkinkan
kita berbuat kesalahan, dan dari sanalah kita belajar. Kemudian
segeralah kembali mencoba dengan cara yang baru, benar dan sistematis
supaya tidak terjadi kesalahan yang sama. "Unless you change how you
are, you will always have what you've got. – Kecuali jika Anda
mengubah cara Anda, maka Anda akan selalu mendapatkan impian Anda,"
kata Jim Rohn.
Tip ke 5 adalah membuat jadwal yang terorganisir dengan baik. Kita
mungkin cukup disiplin mengerjakan hal-hal penting. Tetapi bila kita
mencatat jadwal tersebut, itu akan lebih memastikan kita menjalankan
langkah-langkah perubahan dengan benar atau tidak tergoda untuk
melakukan tindakan yang sia-sia.
Secara garis besar Heraclitus menyimpulkan bahwa tidak ada yang abadi
di dunia ini kecuali perubahan. "There is nothing permanent except
change," katanya. Mungkin dulu kita sering kali menghubungkan
perubahan dengan perasaan ketakutan dan ketidakpastian. Tetapi bila
kita memberi kesempatan atau waktu untuk membiasakan diri memanajemen
perubahan dengan baik, maka lambat laun kita akan lebih peka bahkan
menikmati perubahan tersebut sekaligus berhasil mencapai impian-
impian yang kita dambakan. Perubahan itu abadi dan kunci suksesnya
adalah tetap berpikir dan bersikap positif supaya kita dapat
menemukan sesuatu yang baru yang membuat kita semakin sukses dan
menyukai kehidupan ini.[aho]
Sumber: Sensitif Terhadap Perubahan dan Manajemen Perubahan oleh
Andrew Ho. Andrew Ho adalah motivator, pengusaha, dan penulis buku
best seller
Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.
Comments :
0 komentar to “Sensitif Terhadap Perubahan dan Manajemen Perubahan”
Posting Komentar