Mengubah Mimpi Cinta Anda Menjadi Kenyataan


Apakah cinta bagi Anda? Terutama bagi Anda yang belum memiliki 
pasangan, pernahkah Anda berpikir apakah cinta itu? Apakah cinta 
adalah realita atau sekadar impian? 

Ketika Anda memikirkan calon pasangan, seperti apakah dia? Apakah 
dia fantasi atau nyata? Banyak orang yang belum bisa memilih 
pasangan, karena baginya pasangan ideal tersebut belumlah menjadi 
kenyataan saat ini. 

Impian vs Kenyataan 

"Saya merasa lelah...,karena apa yang saya idamkan dari seorang laki-
laki
 tidak pernah ada," ungkap seorang perempuan dewasa muda yang 
belum dapat menentukan pilihannya. Kalimat itu menarik, karena di 
dalamnya terkandung ungkapan "keputusasaan" emosional dalam usaha 
menemukan cinta. Bagaimana kita bisa terjebak di dalam situasi ini?

Disadari atau tidak, gambaran cinta telah terbentuk sejak kita 
kecil. Gambaran cinta kita banyak sekali dipengaruhi oleh pola 
kehidupan cinta orangtua. Ada gambaran ayah-ibu yang saling 
mencintai dengan bahagia, ada juga gambaran ayah-ibu yang 
tidak "begitu'' mencintai, namun tetap "menjalani'' hidup, dan ada 
juga ayah-ibu yang cintanya "habis" dan mengalami perceraian. 
Berbagai model tersebut memiliki berbagai dampak terhadap gambaran 
cinta kita. 

Selain itu, salah satu sumber belajar kita mengenai cinta berasal 
dari media. Berbagai media seperti film, novel, lirik lagu, buku, 
dan lain-lain sedikit banyak mengajarkan kita apa arti cinta. Dalam 
film The Lake House yang diputar di bioskop beberapa waktu yang 
lalu, ada sebuah adegan seorang anak perempuan yang sedang terbaring 
di rumah sakit sedang menonton film klasik Amerika mengenai adegan 
cinta yang sangat romantis, yang diperankan Ingrid Bergman dan Cary 
Grant. 

Dalam film tersebut, Ingrid telah menemukan pria impiannya dan 
akhirnya mereka berdua saling mencintai. Anak tersebut kemudian 
bertanya, "Mengapa wanita itu mencintai laki-laki tua itu?" Anak itu 
kemudian membandingkan situasi itu dengan hubungan cinta yang 
dialami ibunya. Anak itu mengatakan, "Ibu saya menjalin hubungan 
dengan seorang laki-laki yang botak, saya sendiri menyukainya, namun 
hubungan mereka tidak berlanjut. Ibu saya bilang tenang saja, akan 
ada laki-laki lebih baik yang akan datang." 

Kita semua memiliki gambaran cinta yang berbeda-beda. Umumnya kita 
membayangkan diri kita akan memiliki cinta ideal dengan pasangan 
idaman. Gambaran cinta kita dipenuhi dengan romantisme dan 
pria/wanita yang sempurna, seperti seorang Brad Pitt atau Song Hye 
Kyo. 

Bagaimanapun gambaran cinta tersebut pada akhirnya, kita akan berada 
di ujung jalan di mana kita dihadapkan pada dua kondisi, yaitu tetap 
bermimpi atau mengalaminya dengan nyata. Kenyataannya banyak yang 
merasa lelah, frustrasi, bahkan apatis, untuk menggapai cinta 
sejatinya. 

Ada yang akhirnya sampai berhenti dari keinginan untuk mencintai dan 
dicintai. Mereka merasa bahwa cinta impian dan pria/wanita idaman 
tidak akan pernah mereka temukan dalam kenyataan. 

Mengubah Impian 

Cinta dapat mengubah segalanya. Cinta yang sangat kuat walaupun 
dalam bentuk impian sekalipun mampu mengubah segala sesuatu. Banyak 
film yang menceritakan betapa dahsyatnya cinta yang dapat mengubah 
fantasi menjadi kenyataan. 

Walaupun kelihatannya tidak masuk akal, namun inilah akhir cerita 
yang mungkin diinginkan oleh penonton. Kita semua pada akhirnya 
sangat merindukan untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan. 

Pertanyaannya, apakah itu mungkin terjadi dalam hidup kita? Ada dua 
kondisi yang terjadi dalam hal ini. 

Pertama, banyak yang tetap hidup dalam impian dan tidak pernah 
mendapatkannya dalam kenyataan. Atau sebaliknya, kedua, ada juga 
yang akhirnya melarikan diri dari impian dengan mengalihkannya pada 
pilihan yang paling nyata, walaupun tidak sesuai dengan impiannya. 
Bagi mereka, yang penting adalah menjalani saja hidup dengan realita 
yang ada. 

Kedua kondisi tersebut, tidaklah tepat untuk membangun sebuah 
hubungan sejati. Jika kita tetap hidup dalam impian, kita tidak akan 
pernah bisa mencintai dan dicintai, karena kita merasa bahwa tidak 
ada seorang pun yang sesuai dengan impian kita.Kita tidak pernah 
berani untuk melangkah masuk ke dalam suatu komitmen cinta. 

Begitu pula jika kita mengalihkannya kepada "realita" karena tidak 
menemukan impian, maka kemungkinan besar kita hanya menjalani saja 
hidup apa adanya dengan pasangan yang kita pilih tersebut. Hubungan 
yang dijalin mungkin saja kurang hangat, tanpa arti, dan bahkan 
mungkin dapat menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Dengan 
demikian bolehkah kita bermimpi?

Kenyataannya banyak pula orang yang akhirnya menemukan impiannya 
dalam kenyataan. Bagi mereka, apa yang dicari selama ini sesuai 
dengan kenyataan yang ada. 

Namun, yang jadi masalah adalah bagaimana dengan mereka yang tidak 
pernah menemukan impian dalam kenyataan? Di manakah masalahnya? 

Menurut saya, masalahnya terletak pada bagaimana kita membentuk 
mimpi tersebut. Jika kita membentuk mimpi tersebut berdasarkan 
romantisme cinta yang fantastis, yang tidak realistis, maka mungkin 
saja kita akan kecewa karena tidak pernah mendapatkannya dalam 
kenyataan. 

Realita yang sering dihadapi mungkin saja tidak seromantis yang kita 
bayangkan. Beberapa prinsip yang mungkin dapat menolong kita dalam 
hal ini adalah sebagai berikut: 

Fine tuning mimpi kita dengan realita. Fine tuning ini berarti kita 
harus memeriksa apakah "channel mimpi/idaman" kita sesuai dengan 
realita. Jika tidak sesuai, maka mungkin sebaiknya kita perlu memu- 
tar ulang channel agar lebih sesuai dengan realita. 

Mayor vs minor. Kita perlu memahami dalam menentukan pilihan 
pasangan, manakah hal-hal yang utama (mayor) dan yang sekunder 
(minor). Kenalilah wilayah mana yang merupakan yang utama bagi kita 
dan wilayah mana yang tidak utama. 

Fokuskanlah diri dalam wilayah yang utama. Hal-hal lain yang 
sekunder harusnya tidak menjadi penghalang atau faktor penentu dalam 
hal menentukan pilihan.

Take the step. Impian akan tetap menjadi impian jika kita tidak 
berani mengambil langkah untuk mewujudkannya. Karena itu, mulailah 
dengan menjalin hubungan dengan orang- orang di sekitar Anda. 
Mulailah bersahabat dan beranilah melangkah. 

Sumber: Mengubah Mimpi Cinta Anda Menjadi Kenyataan oleh Evans 
Garey, Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida 
Wacana, Jakarta





Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.


Share |


Artikel Terkait:

Comments :

0 komentar to “Mengubah Mimpi Cinta Anda Menjadi Kenyataan”


Posting Komentar